Cara Mengatur Gaji Bulanan yang Kecil Supaya Tidak Pusing di Akhir Bulan

Mengatur gaji bulanan yang kecil adalah suatu hal yang wajib dilakukan oleh siapapun, seberapapun kecilnya gaji tersebut. Nyatanya, ada banyak sekali orang-orang yang memiliki mindset salah bahwa gaji kecil sudah perlu diatur, semuanya pasti akan habis setiap bulan tanpa menyisakan tabungan sepersepun.

Secara total: gaji kecil tidak perlu diatur, itu adalah kesalahan besar.

Semuanya kembali pada diri pribadi masing-masing yang selalu beranggapan bahwa gaji sekian tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan satu bulan. Kemudian, ketika gajinya sudah bertambah, akan berkata lagi, “gaji sekian tidak akan memenuhi kebutuhan satu bulan”. Padahal, kunci utamanya adalah pada bagaimana seseorang mengatur pengelolaan keuangan, antara pemasukan dengan pengeluaran.

Tips berikut ini cocok untuk kamu yang sedang berada di posisi dilema dengan kondisi gaji kecil tapi masih ingin menabung untuk keperluan di masa depan, seperti pernikahan, beli motor baru, atau memberangkatkan orang tua haji.

Tips #1: Buatlah Rencana Keuangan

Hal yang pertama untuk mengatur gaji bulanan yang kecil adalah membuat perencanaan keuangan, flow antar pemasukan dengan pengeluaran. Semuanya harus tercatat di dalam smartphone kamu supaya tidak mudah hilang dan mudah untuk membukanya kembali.

Berikut ini adalah contoh perencanaan keuangan pribadi yang diambil dari abiummi.

contoh perencanaan keuangan pribadi

Jelas, semuanya harus ditulis secara detail dan jelas. Oleh sebab itu, luangkanlah waktu kamu di akhir pekan, dimana minggu tersebut adalah minggu gajian kamu. Tentu, tujuannya adalah untuk merinci secara detail pengeluaran dan pemasukan yang harus dilakukan pada bulan berikutnya.

Tips #2: Disiplin Diri untuk Mengatur Pengeluaran dan Pemasukan

Langkah selanjutnya setelah kamu membuat perencanaan keuangan perbulan untuk mengatur gaji bulanan yang kecil adalah membiasakan diri untuk disiplin dan patuh dengan apa yang sudah ditulis dalam perencaaan tersebut. Buang kebiasaan buruk “laper mata” ketika melihat promo diskon baju beli 2 gratis 1 di mall, atau diskon flash sale di aplikasi toko online yang terinstal di smartphone-mu. Kecuali, barang tersebut memang sudah masuk ke dalam perencanaan keuangan yang menjadi kebutuhan kamu selama satu bulan ke depan.

Tanpa disiplin diri yang bagus, kamu tidak akan pernah mampu mengatur gaji bulanan yang kecil meskipun perencanaan keuangan yang ditulis sudah detail dan ditempel di setiap sudut kamar kos yang penuh dengan kasbon warteg Umi.

Tips #3: Utamakan Menabung

Banyak orang dan situs di luar sana yang mengatakan bahwa, “sisihkan uangmu untuk menabung”. Tapi, sebenarnya itu adalah kesalahan terbesar.

yang seharusnya kamu lakukan pertama kali ketika gaji bulanan mendarat di rekening kamu adalah “mengutamakan menabung” sekitar 30%.

Katakanlah 30% untuk menabung tersebut adalah fixed budget yang harus dikeluarkan setiap bulan. Sedangkan, makan minum dan kebutuha lain sekitar 70% adalah flexible budget yang bisa kamu hemat dengan tips #4.

Tips #4: Hemat dengan Trik yang Unik

Manfaatkanlah promo dengan sebaik-baiknya, agar kamu lebih mudah mengatur gaji bulanan yang kecil.

Bagaimana caranya?

Mari kita lihat kalender bulan ini, hingga bulan depan yang diambil dari situs web liburnasional.

kalender libur nasional 2018

  • 20 November merupakan hari libur untuk merayakan Maulid Nabi
  • 24 dan 25 Desember merupakan hari libur cuti bersama dan hari raya Natal

Manakah tanggal terdekat dengan tanggal kamu gajian? Apakah kamu sedang membutuhkan sesuatu yang bisa ditunda sampai tanggal tersebut?

Kecilkan sedikit nafsumu untuk segera membeli kebutuhan tersebut sampai menjelang hari tersebut, dan tunggu diskon/promo besar-besar dari toko online atau mall dekat lingkunganmu.

Manfaatkan promo tersebut untuk membeli seluruh kebutuhan kamu sebaik mungkin.

Jelas, bukan? Gaji kecil bukan berarti tidak bisa diatur. Justru, gaji bulanan yang kecil-lah yang harus diatur secara ketat agar tidak terlilit hutang kartu kredit dengan rentenir yang jahat dari suatu nasabah bank seperti pada kisah FTV tentang hizab dan taubatnya seseorang.

Ditulis oleh:

Rendy – Tim Chota Agency